Magister Keperawatan UMY Siap Cetak Pengajar dan Tendik yang Produktif Dan Inspiratif Di Era Digital

April 17, 2021, oleh: superadmin

Yogyakarta – Prodi Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, mengadakan Soft Skill Training. Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu (10/4) melalui Zoom Metting. Soft Skill Training mengangkat tema “Menjadi Dosen dan Tendik yang inspiratif di Era Digital”. Sof Skill Training menghadirkan Muhammad Iqbal, Ph.D yang merupakan Psikolog Associate Prof CEO Rumah Sakit Konseling.

Pada kesempatan ini, Iqbal memaparkan tentang menjadi Pengajar dan karyawan yang Produktif dan Inspiratif di Era Digital. Generasi saat ini disebut dengan kids zaman now. Memiliki pola perilaku yang sangat berbeda. Mereka tumbuh dengan kemudahan teknologi dan sumber informasi yang tak terbatas. Kemajuan teknologi yang semakin pesat mempermudahkan setiap dari kita mengakses informasi dengan praktis. Misalnya seseorang yang berkuliah jarak jauh dari Indonesia ke Harvard University, dapat melalui Youtube tanpa harus ke tempat. “Paradigma Perkuliahan telah berubah. Orang-orang kuliah untuk mendapatkan gelar dan mencari ilmu dan informasi melalui internet”, Jelas Iqbal.

Maka sebagai seorang Pengajar atau karyawan disalah satu Universitas, harus bisa mengimbangi kemajuan teknologi. Ketika lingkup Pendidikan diwarnai dengan Instagram,twiter dan sebagainya, maka sebagai pengajar atau karyawan harus memiliki juga. Tujuannya agar tidak tertinggal. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kerja, dosen mau tak mau harus dihubungkan dengan teknologi. Sehingga dosen perlu untuk terus belajar. Bahkan seharusnya dosen harus lebih dahulu mengetahui, update teknologi dan informasi serta lebih dulu menguasai disbanding mahasiswanya.

Tidak hanya itu, kemampuan Public Speaking menjadi acuan dalam menjadi produktif dan inspiratif pengajar. Sebagaimana gestur tubuh dan cara berbicara yang dapat meyakinkan audience akan membawa pengajar tersebut kepada Personal Branding dirinya. Namun untuk meyakinkan audience atas apa yang dikatakan, perlu adanya refrensi yang nyata berupa jurnal yang akurat. Sehingga, dapat menjadi bahan dalam menyampaikan opini dalam Public Speaking. Selain itu, Kreatif dan Inovatif harus terbentuk. Dosen atau pengajar membutuhkan paradigma dan pola pikir pendidik yang lebih terbuka serta dinamis. Harus bisa mencari inovasi menciptakan bahan ajar yang inovatif,menarik. Sehingga menggugah rasa ingin tahu mahasiswa dan menciptakan kreasi dalam pembelajaran.

Kemudian, Hal sering disepelekan adalah kebebasan di era digital. Bagimana kebebasan berpendapat di media digital, kadang membuat generasi milenial kebablasan. Sehingga menerabas etika yang ada. Maka tugas seorang dosen ataupun pengajar adalah harus open minded dan bijaksana dalam menanggapi. Iqbal kemudian menyimpulkan bahwa  “Pada Hakikatnya sebagian dunia bukan kekurangan lowongan lulusan sarjana, tetapi kurangnya lulusan sarjana yang siap untuk bekerja”, Ungkap Iqbal. *(GF)